Jumat, 02 November 2012

Cold Storage tidak dingin, kami siap memperbaiki dengan pelayanan 24 jam. Office Hours at 08.00 - 17.00 : 021-3921647. Call Centre 24 Hours : 0813 1970 2002.

                                      
Sistem Kerja Penyejuk Udara VRV
Beberapa kemajuan teknologi dibidang penyejuk udara antara lain adalah sistem split VRV.
VRV adalah kependekan dari Variable Refrigerant Volume. Pengertian dari variable disini adalah tidak konstan atau tetap karena volume yg bersikulasi di dalam pipa tembaga akan selalu berubah tekanannya tergantung dari kebutuhan pendinginanan. Ada banyak perbedaan mendasar dari sistem pendahulunya yaitu ac split diantarannya adalah sistem pemipaan, kompressor dan instalasi di lapangan. Dari segi biaya ac type VRV sangat jauh berbeda dengan ac split biasa jauh lebih mahal. Salah satu faktor yang membuat ac VRV lebih mahal adalah sistem kerja kompresor dan sistem pemipaannya. Beberapa pertimbangan bila ingin memutuskan menggunakan type VRV diantaranya :

1. Dari segi lokasi indoor dan outdoor.
  Jika lokasi tidak memungkinkan untuk menggunakan ac split biasa alangkah baiknya menggunakan type vrv.
2. Dari segi efisiensi volume ruangan.
    Jika ruang yang tersedia untuk penempatan outdor yang dirasa kurang, type vrv adalah solusi yang bijak.
3. Dari segi maintenance atau perawatan.
    Ac type vrv akan lebih mudah untuk perawatan karna sistemnya yang sentralisasi.

Tiga poin di atas adalah sebagian dari keuntungan menggunakan sistem ac vrv tetapi sitem ac type ini juga memili beberapa kekurangan diantarannya :

1. Investasi yang sangat mahal di bandingkan menggunakan ac split
2. Instalasi yang rumit terutama sistem pipa refrigerant.
3. Suara yang dihasilkan dari outdoor unit akan lebih besar karna memiliki kapasitas kompresor besar.

Beberapa hal yang harus di berikan perhatian khusus dalam mendesign sistem ac vrv adalah sistem pemipaan, karena instalasi pipa refrigerant menuju ke semua indor unit dengan berbagai macam type. Beberapa merk ac vrv memiliki metode yang berbeda dalam menentukan diameter pipa refrigerant untuk gas maupun liquid. Saya ambil contoh adalah merek pelopor pertama ac ini adalah daikin. Daikin memiliki tabel yang menentukan range diameter ukuran untuk pipa refrigerant sesuai dengan kebutuhan ac nya. Setiap percabangan harus menggunakan refnet joint sebagai shock ataupun cabangan pembagi. Dari tiap tiap beban ac yang ada sangat berpengaruh untuk menentukan kapasitas total outdoor unitnya. Jarak antara indoor dan outdoor juga sangat mempengaruhi kinerja dari sistem ac ini.
Demikian penjabaran singkat tentang ac VRV ( Variable Refrigerant Volume ) semoga bermanfaat bagi kita semua.

Melayani perbaikan Cold Storage 24 jam. Area kerja Jakarta Selatan Hubungi Service Centre : 081319702002

HVAC SYSTEM

Lingkaran Pendinginan (Refrigerant Cycle)

Semua bagian dari sistem pendinginan adalah serupa, kecuali ukuran ukurannya, tergantung dari kerangka pendinginan tersebut. Lingkaran pendingin merupakan suatu rangkaian pertukaran dari bagian-bagian bahan pendingin, didalam proses ini bahan pendingin diubah dari bentuk cairan menjadi uap kemudian diolah kembali menjadi suatu bentuk cairan. Tenaga yang berbentuk panas yang merubah cairan menjadi uap adalah bentuk panas yang merupakan hawa panas yang ditarik dari udara didalam ruangan yang diinginkan. Lingkaran pendinginanterdiri dari 4 proses, yaitu :
1. Kenaikkan tekanan didapat dari dalam kompresor
2. Menghilangkan panas didalam Kondensor
3. Mendapatkan hawa panas di dalam Evaporator.
4. Menghilangkan tekanan didalam Capillary tube

PERHITUNGAN BEBAN PENDINGINAN
Contoh dari Perhitungan beban pendinginan melalui dinding, dilakukan studi kasus pada proyek rumah tinggal sebagai berikut :
Ruangan rumah tidak dikondisikan seluruhnya. Ruangan yang dikondisikan sebanyak 11 ruang yaitu: ruang tidur utama, ruang tidur anak 1, ruang tidur anak 2, ruang tidur anak 3, ruang tidur anak 4, ruang tidur anak 5, ruang keluarga, ruang tidur tamu 1, ruang tidur tamu 2, ruang tidur tamu 3, dan ruang musik/studio. Adapun luas keseluruhan rumah adalah: panjang 29 m (95,14 ft), lebar 21 m (68,90 ft), tinggi 2 x 3 m (2x 9,84 ft), luas 609 m2 (1998,03 ft2), volume 3654 m3 (11988,19 ft3). Ukuran pintu 6,9 x 4,9 = 33,81 ft2.
a. Beban pendinginan melalui dinding
Besar beban pendinginan melalui dinding tergantung pada luas dinding, harga koefisien perpindahan panas dinding (U) dan perbedaan temperatur luar dengan temperatur ruangan. Menurut Carrier (1965: 1-77) harga U dapat dihitung menggunakan persamaan: U = 1/ R
Di mana:
U = Koefisien perpindahan panas dinding (Btu/hr.ft2.oF)
R = Tahanan dinding (hr.ft2.oF/Btu)
Besar beban pendinginan melalui dinding dihitung berdasarkan persamaan:
Q = U x A x Dte (Carrier, 1965: 1-59)
Di mana:
Q = Laju perpindahan panas (Btu/hr)
U = Koefisien perpindahan panas dari dinding (Btu/h.ft2.oF)
A = Luas permukaan dinding (ft2)
Dte = Perbedaan temperatur diantara dua sisi dalam dan luar(oF)
Konstruksi gedung terdiri dari beberapa ruangan. Konstruksi semua dinding sama kecuali konstruksi lantai, dan konstruksi atap. Dinding semuanya terbuat dari bata merah yang diplester pada kedua sisinya. Tahanan lapisan udara partisi dan tahanan lapisan udara ruangan dalam keadaan tenang. Konstruksi dan tahanan panas dinding harga R dapat dilihat adalah sebagai berikut:
b.Beban pendinginan melalui atap
Beban pendinginan melalui atap adalah besar panas yang melalui atap, perpindahan panas secara konduksi dari luar ke dalam ruangan yang dikondisikan, menggunakan persamaan: Q = U x A x Dte (Carrier, 1965: 1-59) Di mana: Q = Laju perpindahan panas (Btu/hr) U = Koefisien perpindahan panas dari atap(Btu/h.ft2.oF)
A = Luas permukaan atap(ft2) Dte = Perbedaan temperatur antara dua sisi dalam dan luar (oF) Atap bangunan terbuat dari asbes. Konstruksi dan tahanan panas atap bangunan adalah sebagai berikut:
c. Beban pendinginan melalui lantai
Beban pendinginan melalui lantai adalah besar panas yang melalui lantai, perpindahan panas secara konduksi dari luar ke dalam ruangan yang dikondisikan, menggunakan persamaan: Q = U x A x D (Dossat,R..J, 1961: 147) Di mana: Q = Laju perpindahan panas (Btu/hr) U = Koefisien perpindahan panas dari lantai(Btu/h.ft2.oF) A = Luas permukaan lantai(ft2) D = Perbedaan temperatur pada dua sisi lantai (oF) Lantai 2 bangunan terbuat dari beton yang dilapisi keramik. Konstruksi dan tahanan panas lantai adalah sebagai berikut:
d. Beban Pendinginan dari manusia
Beban pendinginan dari manusia diakibatkan panas yang dikeluarkan tubuh yang berada di ruangan. Beban panas yang dikeluarkan tubuh bergantung dari aktvitas manusia tersebut.
e. Beban pendinginan dari lampu
Beban pendinginan dari lampu didasarkan pada asumsi bahwa semua lampu yang berada di ruangan menyala selama unit mesin pendingin beroperasi dapat dilihat pada Carrier (1965: 1–10). Beban panas dari lampu dapat dihitung dengan persamaan:
Q = Daya x 1,25 x 3,4 (Btu/hr) (Carrier 1965: 1–10)
Di mana: Daya dalam satuan Watt Lampu yang digunakan adalah jenis flurosen. Data-data dari lampu adalah sebagai berikut:
f. Beban pendinginan melalui udara ventilasi
Ventilasi udara adalah udara luar yang sengaja dimasukkan ke ruangan yang dikondisikan. Tujuannya agar udara di ruangan bersirkulasi sehingga kondisinya tetap segar. Jumlah udara ventilasi tergantung pada jumlah orang, aktivitasnya, dan luas ruangan. Jumlah udara ventilasi dihitung berdasarkan debit udara tiap orang. Debit udara, dapat dihitung beban panas sensibel dan beban panas latennya. Menurut Harris N.C (1974: 146) beban panas sensibel dan beban panas laten dapat dihitung dengan persamaan: Untuk beban panas sensibel yang disebabkan udara adalah:
Qs = cfm x 1,08 x (to – ti)
Di mana: cfm = Jumlah udara (cfm) 1,08 = Faktor kali untuk beban panas sensibel
to = Temperatur udara luar (oF)
ti = Temperatur udara ruangan (oF)
Qs = Beban panas sensibel (Btu/hr)
Sedangkan untuk beban panas laten yang disebabkan udara adalah:
Ql = cfm x 0,68 x (Wo – Wi)
Di mana:
cfm = Jumlah udara (cfm)
0,68 = Faktor kali untuk beban panas laten
Wo = Spesific humidity udara luar (grain/lb)
Wi = Spesific humidity udara ruangan (grain/lb)
Ql = Beban panas laten (Btu/hr) Specifik humidity udara didapat berdasarkan psychrometric chart atau menggunakan perankat lunak CATH. Jumlah ventilasi untuk tiap orang yang berada di dalam rumah adalah 7,5 Cfm dengan asumsi tidak ada orang yang merokok di dalam ruangan.
g. Infiltrasi udara
Infiltrasi udara adalah udara yang masuk ke ruangan melalui celah-celah di sekitar pintu, jendela, dan melaui pintu terbuka. Jumlahnya tergantung pada kualitas konstruksi jendela atau pintu, kecepatan angin, dan kerapatan udara ruangan dengan sekelilingnya. Karena infiltrasi udara tidak bisa dihindari, maka diperlukan suatu cara agar infiltrasi tidak terlalu besar. Proses pengondisian tekanan udara di dalam ruangan lebih tinggi dari tekanan udara di luar ruangan. Beban pendinginan yang disebabkan infiltrasi udara melalui dinding dapat dicari menggunakan persamaan:
Karena beban ventilasi udara lebih besar dari beban pendinginan akibat infiltrasi udara, maka beban pendinginan yang diperhitungkan dalam perancangan ini adalah beban pendinginan akibat ventilasi udara. Setelah dilakukan perhitungan, beban pendinginan melalui udara infiltrasi adalah:
h. Beban pendinginan dari sumber lain
Beban pendinginan dari sumber lain adalah beban yang disebabkan oleh peralatan yang dapat menimbulkan panas. Beban pendinginan ini dapat juga disebabkan adanya kebocoran pada saluran udara, penambahan panas ini memiliki toleransi ± 10% dari room sensible heat (RSH).
-Perhitungan cepat untuk menentukan cooling capacity.
600 btu/h / m2
Contoh :
Ruang kantor yang berukuran 10 x 8 m
Maka cooling capacity dapat ditentukan dengan cara
Luas ruangan x 600 btuh/h
10 x 8 = 80m2
80 x 600 = 48,000 btu/h
Maka pada ruangan berukuran 80 m2 membutuhkan cooling capacity sebesar 48,000 btu/h

Selasa, 16 Oktober 2012

Pelayanan Perbaikan & Perawatan segala jenis AC selama 24 Jam. Service Centre Jakarta Timur, Hubungi : 0813 1970 2002.



Kerusakan yang sering terjadi pada AC split

Kerusakan dan kemungkinan jenis kerusakannya :

1. Terbentuk Es Pada Pipa Tembaga Kondensor Unit Luar.
Jawaban :
Ada dua kemungkinan. Es yang terbentuk pada pipa discharge (ukuran pipa lebih kecil) adalah karena kurangnya gas refrigeran dalam sistem AC. Sedangkan es yang terbentuk pada pipa suction (ukuran pipa lebih besar) disebabkan oleh fin evaporator pada indor dan filter yang kotor, bisa juga karena fan indor unit tidak berputar.

2. Perlukah Merawat Unit Outdoor ? Seberapa Sering?
Jawaban :
Unit Outdoor perlu dilakukan perawatan secara bertahap guna mencegah kerusakan pada mesin kompresor. Tahapan dilakukan perawatan (dibersihkan) setidaknya 3 (tiga) bulan sekali  untuk memastikan sirkulasi udara unit tidak lambat. Hal ini dapat mempengaruhi efisiensi pendinginan, memperpendek umur kompresor bahkan meningkatkan biaya listrik apabila Kondensor unit pada Outdoor dibiarkan kotor. Namun terkadang hal ini tergantung pada kondisi lingkungan, disini diperlukan teknisi ahli untuk penanganannya.

3. Apa Keuntungan Air Purifying Filter ( Saringan Pembersih Udara ) Dan Seberapa Sering Harus Diganti?
Jawaban :
Air Purifying Filter dapat menyerap bau asap rokok, bau badan, kotoran dan partikel – partikel berbahaya di udara. Air Purifying Filter diganti setiap tiga bulan sekali. Atau saat warna Filter Pembersih sudah berbeda dari aslinya (putih). Contoh warna tertera pada mesin. *Hal ini hanya berlaku pada alat yang memiliki Air Purifying Filter.

4. Apakah penyebab Air menetes Keluar Dari Indoor AC ?
Jawaban :
Penyebabnya bisa bermacam – macam misalnya, saluran pembuangan mungkin tersumbat karena kotoran yang menumpuk di pipa pembuangan, Indoor AC-nya kotor, zat pendinginnya tidak cukup, kemiringan pipa pembuangan tidak benar atau pipa pembuangan yang terlalu panjang dipasang pada tempat sempit. Maka dari itu, Indoor AC harus segera dibersihkan secara keseluruhan.

5. Mengapa Unit AC Mengeluarkan Bunyi Yang Berisik ?
Jawaban :
Ada beberapa kemungkinan ; karena Kondensor pada Outdoor kotor, atau suara berasal dari getaran papan yang menjadi tumpuanyya, jika Kompressor unit outdoor mengeluarka suara berisik, maka dapat dipastikan terjadi masalah didalam mesin kompresor. Untuk mencegah kerusakan pada mesin kompresor, maka harus segera dilakukan pemeriksaan dan perbaikan.

6. Perawatan Produk AC
Jawaban :
a. Jangan halangi saluran udara masuk dan keluar
b. Jangan gunakan peralatan pemanas di dekat AC
c. Apabila tidak terpakai maka matikan saja AC nya.
d. Untuk menjaga kesehatan, penempatan Indoor AC tidak mengenai langsung anggota badan kita.
e. Jangan memperbaiki sendiri Unit AC yang mengalami kerusakan, karena dapat menyebabkan kerusakan berlebih dan mengakibatkan arus pendek pada kelistrikan. Panggil Teknisi AC yang profesional dan mengerti dalam memperbaiki dan merawat AC anda.